Catatan Harian Comandante Heni Lani. RIP
Oleh: Heni Lani
Sa juga terlalu sering mendengar bahwa tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang terlepas dari mata dan otoritasnya. Semua yang ada dan terjadi di dunia ini, tanpa terkecuali, adalah sesuai keinginan dan otoritasnya. Keberadaan manusia beserta akal budi, jiwa dan kesadarannya; keberadaan hewan/binatang beserta insting/nalurinya; keberadaan tumbuh-tumbuhan, semua telah diatur. Termasuk saya; seorang Heni Lani. Saya dan keberadaan saya di dunia sampai kematian saya, memiliki takdir yang mutlak sa jalani.
Jika semua itu demikian adanya;
Kenapa manusia memiliki akal budi dan kesadaran yang tidak berguna???
Kenapa zat yang bernama Allah harus repot-repot menciptakan manusia jika itu hanya untuk diatur sesuai keinginannya???
Bagaimana dengan kemiskinan, penindasan, penghinaan, penjualan, penghisapan dan pembunuhan massal secara sistematis yang “harus” dialami oleh sebagian besar manusia di bumi ini???
Apakah itu juga takdir yang telah digariskan oleh zat bernama Allah untuk dijalani manusia???
Apakah manusia-manusia rakus dan sadis yang terus menjajah, menindas, membunuh dan mengeksploitasi manusia lain itu juga sedang menjalani takdir mereka yang telah digariskan oleh zat bernama Allah???
Bagaimana dengan adanya kelas-kelas seperti; penindas dan tertidas, kaya dan miskin, tuan dan budak???
Apakah ini juga ciptaan dan takdir zat bernama Allah???
Jika bumi dan segala isinya adalah ciptaan zat yang bernama Allah.
Bagaimana dengan peperangan dalam skala paling kecil hingga paling besar yang terus terjadi di tengah-tengah kehidupan manusia???
Apakah ini juga skenario yang dibuat oleh zat bernama Allah supaya manusia menderita???
Ataukah manusia harus menyalahkan diri sendiri bahkan menghakimi diri dan sesamanya bahwa semua kekacauan di dunia ini adalah akibat keserakahan manusia???
Jika demikian,
Apakah takdir itu hanya yang baik-baik saja???
#CatatanHarian#
Banyak bicara itu memang lebih gampang dan lebih populer. Tapi, bergerak dalam diam itu lebih dasyat", Entah berantah di bawah pohon Ketapang.
RIP Heni Lani. Istrahatlah dengan tenang bersama para orang kudus di surga !!
Heni Lani Saat Ber-Orasi Politik Di Bundaran HI Jakarta Indonesia. |
Sa juga terlalu sering mendengar bahwa tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang terlepas dari mata dan otoritasnya. Semua yang ada dan terjadi di dunia ini, tanpa terkecuali, adalah sesuai keinginan dan otoritasnya. Keberadaan manusia beserta akal budi, jiwa dan kesadarannya; keberadaan hewan/binatang beserta insting/nalurinya; keberadaan tumbuh-tumbuhan, semua telah diatur. Termasuk saya; seorang Heni Lani. Saya dan keberadaan saya di dunia sampai kematian saya, memiliki takdir yang mutlak sa jalani.
Heni Lani |
Jika semua itu demikian adanya;
Kenapa manusia memiliki akal budi dan kesadaran yang tidak berguna???
Kenapa zat yang bernama Allah harus repot-repot menciptakan manusia jika itu hanya untuk diatur sesuai keinginannya???
Bagaimana dengan kemiskinan, penindasan, penghinaan, penjualan, penghisapan dan pembunuhan massal secara sistematis yang “harus” dialami oleh sebagian besar manusia di bumi ini???
Apakah itu juga takdir yang telah digariskan oleh zat bernama Allah untuk dijalani manusia???
Apakah manusia-manusia rakus dan sadis yang terus menjajah, menindas, membunuh dan mengeksploitasi manusia lain itu juga sedang menjalani takdir mereka yang telah digariskan oleh zat bernama Allah???
Bagaimana dengan adanya kelas-kelas seperti; penindas dan tertidas, kaya dan miskin, tuan dan budak???
Apakah ini juga ciptaan dan takdir zat bernama Allah???
Jika bumi dan segala isinya adalah ciptaan zat yang bernama Allah.
Bagaimana dengan peperangan dalam skala paling kecil hingga paling besar yang terus terjadi di tengah-tengah kehidupan manusia???
Apakah ini juga skenario yang dibuat oleh zat bernama Allah supaya manusia menderita???
Ataukah manusia harus menyalahkan diri sendiri bahkan menghakimi diri dan sesamanya bahwa semua kekacauan di dunia ini adalah akibat keserakahan manusia???
Jika demikian,
Apakah takdir itu hanya yang baik-baik saja???
#CatatanHarian#
Heni Lani |
Banyak bicara itu memang lebih gampang dan lebih populer. Tapi, bergerak dalam diam itu lebih dasyat", Entah berantah di bawah pohon Ketapang.
RIP Heni Lani. Istrahatlah dengan tenang bersama para orang kudus di surga !!
Leave a Comment